Menulis
Menulis
Waktu
memiliki 3 macam kategori, ada waktu yang telah lampau, waktu yang sedang
terjadi, dan waktu yang akan datang. Tepat saat ini kita sedang
berada pada dimensi waktu yang sedang terjadi atau dalam istilah tata kelola
bahasa arab disebut zaman hal.
Kemudian waktu yang akan datang, tentunya
masih menjadi suatu kemungkinan, mungkin
saja bisa di alami, ataupun mungkin sebalikmya. waktu ini disebut zaman istiqbal. yang terakhir adalah waktu yang sudah lampau atau waktu yang sudah terjadi ini disebut zaman madhi.
Pada waktu
yang sudah lampau ini, kita paling tidak bisa untuk berkompromi bukan? kenapa bisa gitu? Karena ia tidak bisa kita paksa untuk kembali lagi mengulang. segereget apapun kita
menginginkannya, dengan cara apapun! makanya aku paling benci dengan waktu
terutama waktu yang sudah lampau. kecuali kita bisa mengenangnya.
salah satu
media yang bisa kita gunakan untuk mengenang waktu telah lampau adalah dengan cara menulis.
Menulis
adalah salah satu cara terampuh yang bisa digunakan untuk menggali kembali
apapun yang sudah terjadi. Contohnya kita punya kenangan yang untuk
memngingatnya gak mungkin memori otak kita mampu mencerirtakan keseluruhan
detail yang kita inginkan.
Contoh jelasnya, aku ingin memutar ulang ingatan
tentang peristiwa di tahun 2011 bulan agustus, tapi jam dan harinya lupa, hal-hal
yang aku lakukan di waktu tersebut-pun aku hanya ingat secara garis besar saja. Untung ada tulisan yang aku tulis di buku diari waktu itu yang kebetulan sudah aku tulis
secara lengkap. Pukul berapa, hari apa, dan apa yang aku perbuat sehingga
membuat aku terkesan sampai sekarang.
Kemudian dengan
adanya tulisan, kita bisa menyumbangkan pengabdian kita kepada banyak orang
bahkan dunia baik dengan ilmu yang kita raih, pengetahuan, keterampilan,
ataupun pengalaman yang sudah kita alami.
Aku kagum dengan buku-buku yang di jadikan sumber belajar yang di pakai oleh para pendidik hingga zaman
ini, padahal di antara buku-buku itu terbit berapa tahun silam tapi masih saja
dapat di manfaatkan, mungkin akan secara turun temurun hingga tahun-tahun
kedepan, hingga menjadi ilmu yang berkembang
hingga dapat memberi manfaat bukan hanya saja di dunia.
Kemudian aku
juga merasa berkesan ketika kita tahu teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang
dibacakan oleh seorang proklamator itu bunyi nya bagaimana yah. Walaupun kita
tidak bisa menyimak secara langsung waktu persisnya dulu. dari mana,dan kita bisa ingat Indonesia kapan merdeka, juga kita
bisa tahu kapan dan bagaimana sejarah Indonesia bisa lepas dari penjajah
kemudian menjadi Negara merdeka,dari tulisan juga kan ?. Ya,dari tulisan yang penulis tulis, kemudian kita
abaca . sungguh beruntungnya menjadi penulis, bisa mengingatkan diri sendiri
ketika lupa, mengingatkan orang lain, dan memberikan jejak karya kepada masa
yang akan datang.
Maka dari
itu, akupun ingin menjadi orang yang bisa meninggalkan jejak karya,yang tentunya bermanfaatsehingga
mudah-mudahan dapat menjadi amal jariah yang akan terus mengalir pahalanya
meskipun empu nya sudah tida di dunia, membuat sejarah sebagai seorang penulis yang
bisa menebarkan kesan baik bagi diri
sendri, bagi Agama, nusa dan bangsa, tekad yang selalu sering terngiang
ditelinga adalah, aku ingin berdakwah lewat tulisan, aku ingin menjadi penulis,
karena dengan menulis kita bisa mengabadikan waktu yang telah berlalu, dan
menghentikan waktu yang sedang terjadi, serta bisa menyongsong waktu yang akan
datang.
Aku cinta
menulis.
Ibarat kata, perkataan itu menguap dan tulisan itu abadi