Aku Ini Siapa
Lebih hina dari pada hamba teraniaya
Tak ada sedikit pun daya upaya
Hanya keliru menyeruak jiwa
Raga yang terpasung oleh kecewa
Gegara bodoh membelenggu tanpa makna
Ah, inikah sesal yang tak berkesudahan
Pedihnya tak secercah pun beri kesempatan
Bukan tak ingin asa terluapkan
Atau barang sedetik saja melupakan
Namun, akhirnya adalah kematian
Mimpi yang terhempas dari pandang mata
Terperosok ia tak lagi bernyawa
Rasakan hancur beserak air mata
Karena di sana
Belati terluka karena ketajamannya
Aku ini siapa
Kalimatku adalah kebisuan
Suaraku bercampur kedunguan
Meski meronta meminta ejaan
Terlantun sebatas ruang kesunyian
Cahayaku ke mana perginya
Tak kuasa diri menanggung aniaya
Di tengah hiruk pikuk kejamnya dunia
Di mana bahagia hanya sebatas nama
Dan senyum begitu murah harganya.
Fitri Rahmah, September 2019
Tak ada sedikit pun daya upaya
Hanya keliru menyeruak jiwa
Raga yang terpasung oleh kecewa
Gegara bodoh membelenggu tanpa makna
Ah, inikah sesal yang tak berkesudahan
Pedihnya tak secercah pun beri kesempatan
Bukan tak ingin asa terluapkan
Atau barang sedetik saja melupakan
Namun, akhirnya adalah kematian
Mimpi yang terhempas dari pandang mata
Terperosok ia tak lagi bernyawa
Rasakan hancur beserak air mata
Karena di sana
Belati terluka karena ketajamannya
Aku ini siapa
Kalimatku adalah kebisuan
Suaraku bercampur kedunguan
Meski meronta meminta ejaan
Terlantun sebatas ruang kesunyian
Cahayaku ke mana perginya
Tak kuasa diri menanggung aniaya
Di tengah hiruk pikuk kejamnya dunia
Di mana bahagia hanya sebatas nama
Dan senyum begitu murah harganya.
Fitri Rahmah, September 2019