Bohong
ketika kelam begitu mencekam
takdir seakan tanpa dosa
berkelebat mesra di sela sela jiwa
adanya kau yang selalu tersalahkan
kemudian air mata yang di paksa bercucuran
Kau bohong
Dengan segala keluguan yang kau berikan
Dengan senyum yang kau sunggingkan
Denagan derai tangis yang mengesankan
Atau dalil yang kau munculkan
Bukan ku berkhianant pada kepercayaan
Bukan ku tak ingin ada aturan
Bukan ku tak ingin ada hukuman
Bukan ku tak ingin ada kejahatan
Bukan ku tak ingin ada kebahagiaan
Kau masih berbohong
Dengan cerita usang
Dengan catatan lusuh yang luput makna
Dengan obrolan yang penuh kekosongan
Atau gelar dengan segala kenistaan
Bukan aku tak bisa membalas
Bukan aku tak ingin menyusul
Bukan aku tak bisa serupa
Bukan aku yang sedang kecewa
Bukan aku, tapi engkau yang menghuni dunia