Mencinta Uang
Ada yang benci uang?
Atau sebaliknya, ada yang mencintai uang?
Sepertinya memang lebih banyak yang cinta dari pada yang benci… Iya kan?
Termasuk saya sendiri, hhe
Pasti termasuk juga yang baca kan?
Tenang saja mencintai uang bukan berarti punya selingkuhan terhadap pasangan, Ini hal yang sangat wajar dan normal. Karena kita membutuhkan benda itu untuk tetap menjaga keutuhan sejahtera dalam hidup kita. Sejahtera memang relatif sih tapi ada standar nya juga, contoh seperti standar yang sering di gunakan untuk penyebutan orang miskin atau kaya, orang yang bahagia atau menderita.
Kaitan bahagia dan derita, banyak orang yang menyandingkannya dengan uang. Konon katanya kalau kita dalam kondisi punya uang, pasti rasa bahagia itu akan datang…. Eh tapi gak gitu juga, ada pendapat yang mengatakan bahwa bahagia itu tak melulu soal uang. Terserah banget, kamu mau mengambil pendapat yang mana.
Yang jelas keberadaan uang itu sangat penting. Kita ingin memiliki barang atau bahkan ingin memiliki seseorang, harus dengan uang. Buat zaman seperti ini, uang itu adalah kehidupan. Hidup tanpa uang bagai sayur tanpa garam. Meskipun demikian, bagi kita sebagai orang yang beriman. Dilarang keras untuk berlebihan mencintai uang atau bahkan menuhankan uang. Ia sekedar benda mati yang di jadikan sebagai alat tukar, untuk menukarkan barang dan jasa, menukarkan nya dengan keinginan, atau menukarkan nya dengan kasih sayang..ah miris. Ada uang Abang sayang,tak ada uang Abang ku tendang. Aah lebih miris lagi yang ini.
Seperti sudah punah di antah berantah kalau uang sudah di peran kan dan di salah gunakan.
Pernah enggak, kamu menjalani hidup sehari saja tanpa uang?
Seperti tuan Crab saja yang setiap waktunya harus di temani uang.
Mau apalagi memang kenyataannya makhluk hidup sekarang itu butuh benda yang satu ini untuk bisa survive hingga lulus menuju kematian .
Memunculkan kebingungan tersendiri jika bahasannya sudah tentang keuangan.sensitif sekali memunculkan persengketaan, sekaligus kebahagiaan.
Semoga Alloh senantiasa melindungi kita dari masalah keuangan.
