Tantangan ODOP
Salah satu realita dari seorang wanita adalah berbelanja. Mengapa demikian ? Yang tepat di jadikan jawaban adalah, karena itu takdir. Memang sudah seharusnya seperti itu, itu sudah menjadi ketentuan yang Maha kuasa.
Banyak yang men judge bahwa hobi wanita yang satu ini adalah sikap yang tidak baik. Di nilai sebagai akhlak tercela.itu pengalaman aku pribadi yang mungkin terlalu hobi untuk berbelanja. Sehingga terlalu sering menguras dompet yang sudah mengering menjadi semakin kering kerontang hingga hanya tersisa semacam tulang belulang.
Tak salah jika orang-di sekitar menilai aku terlalu boros, karena keseringannya menenteng pelastik berwarna hitam atau putih dengan berbagai ukuran yang berganti ganti setiap harinya.mondar mandir ke ke tempat belanja yang bikin sang penyedia belanjaan sumringah gembira dengan ada nya aku yang hampir setiap hari berusaha menerobos jalan kaki, menguras keringat, hingga akhirnya tak jarang sampai membuat pakaian ku basah gegara mondar mandir terlalu sering. Biasa aku lakukan hal itu ketika aku lupa membeli bawang, merica, cabai, atau bumbu lainnya yang aku butuhkan seketika itu juga karena dalam kondisi masakan harus segera matang juga nikmat untuk di makan.
Ternyata yang mereka pikirkan aku terlalu boros hingga hampir setiap hari selalu pulang pergi ke tempat belanja dengan menenteng plastik berganti ganti itu hanya berisikan sayur mayur, telor, atau lauk dan bumbu-bumbu nya. Itu pun sebagian bumbunya sering kali tertinggal karena prinsip wanita yang sesungguhnya adalah "meninggikan skala keinginan terutama kebutuhan setinggi-tingginya, dan menekan biaya pengeluaran serendah-rendahnya".
Prinsip itu yang biasanya membuat aku basah kuyup bermandikan keringat bolak balik ke tempat belanja yang tak lebih dari warung sayur biasa punya tetangga.tadinya berfikir ingin berbelanja dengan low budget, dengan kebutuhan bahan masakan tercukupi seluruhnya. Eehh tetapi ketika kegiatan masaknya di praktikkan, selalu saja ada bahan atau bumbu yang tertinggal.untung saja tempat belanjanya di toko mini milik tetangga jadi gak usah bermacet macet ria di angkot atau ngeluarin ongkos lebih buat Mamang ojek. Emak-emak itu memang jago shopping. Karena kalo emak gak shoping tiap hari, perut dan lidah bisa berkomentar pedas minta di manjakan.