Ingin Segera Menikah? Ketahui Tujuan Pentingnya.
Khaulah My Princes |
Kebanyakan pasangan yang hendak menikah biasanya hanya akan membayangkan hal-hal indahnya saja. Seperti berbulan madu, tidur ada yang bangunin, lupa ada yang masakin, baju kotor ada yang nyuciin, ingin beli ini itu, ada yang bayarin dan tektek bengek lain yang sifatnya menyenangkan.
Padahal kenyataannnya tak demikian. Banyak hal terjadi yang membuat kita harus berpikir keras untuk menyelesaikannya. Bahkan ada tujuan utama pernikahan yang seringkali dilupakan. salah satu tujuan pentingnya yaitu:
Bagaimana membentuk generasi yang saleh dan saleha?
Dimulai dari calon orang tua yang akan menjadi tolak ukur dalam menyiapkan generasi dan anak yang saleh atau saleha.
Maka dari itu bertapa pentingnya menyiapkan bekal sebelum menikah dalam hal mendidik anak. Memperbanyak ilmu dan pengetahuan seputar cara mendidik anak, agar setelah menikah dan mempunyai anak tidak salah dalam mendidiknya.
Pada fase kehidupan awal, anak merupakan manusia yang suci tanpa noda. Dalam kondisi lemah fisik, mental, anak hanya bisa bertigkah pasif alias bagaina pembawaan dari orang dewasanya,
Pada zaman kekhalifahan Umar bin Khathab, datanglahh seorang bapak yang mengadukan anaknya yang durhaka. Kemudian khalifah Umar bin Khathab mengirim pasukan untuk memanggil anak tersebut. Setelah aak terseut berhasil dipanggil, lalu oleh khalifa Umar ditanya “ Mengapa kamu mendurhakai bapakmu?” Sang anak menjawab,” Bapak saya yang telah memilihkan ibu seorang hamba sahaya, tidak cantik akhlak dan rupanya bahkan Bapak juga tidak peduli dengan pendidikan akhlak yang ku punya”.
Mendengar jawaban itu Rasullah Saw. bertanya kepada bapaknya tentang kebenaran dari cerita anaknya, lalu ternyata Bapaknya membenarkan .mendengar itu, Rasullah Saw. “Engkau telah durhaka kepada anakmu sebelum ia mendurhakaimu.”
Hadist tersebut menjelaskan bahwa seorang anak termasuk didzolimi oleh orang tua jika tidak diberikan pendidikan yang baik dan tidak dibina akhlaknya. Karena memang sejatinya seorang anak itu belum tahu apa pun kecuali diberi tahu.
Anak tidak akan mengetahui jika hal itu baik atau buruk, benar atau salah, jika kedua orang tuanya tidak pernah mengajarkannya. Dan jika didapati anak-anak kita durhaka maka kita harus bertanya terlebih dahulu pada diri sendiri, apakah kita sudah baik dalam mendidiknya?
Jangan sampai ketika sudah terlanjur, lalu kita mengingatkan, dan keluarlah jawaban: “Ayah dan Ibu telah dzalim kepadaku saat aku kecil, maka aku durhaka kepadamu saat aku dewasa.”
Naudzubillahi min dzalik. Semoga kita semua dijauhkan dari anak-anak yang berlaku durhaka, juga yang utama mudah-mudahan Allah Swt. senantiasa membimbing dan mendidik anak-anak kita. aamiin