Menjadi Ibu adalah Anugerah Terindah Yang Luar Biasa

Spesial nulis hari ini aku mau curhat (lagi). Aku buat istimewa karena ini betul-betul hari yang istimewa. Buah hatiku ulang tahun hari ini. Tepat di tanggal 27 Juni 2019 aku pertama kalinya merasa hal yang luar biasa dan belum pernah dirasakan sebelumnya. 

Sakit dan bahagianya, memang membuat takjub. Karena aku sendiri pun gak menyangka hal itu bisa aku lewati. Memang pada umumnya, tapi semua wanita diberikan kemanapun untuk mengandung dan melahirkan. 

Namun, peristiwa itu memiliki kesan mendalam dan tidak biasa saja. Bukan sekali seumur hidup tapi bisa jadi berkali-kali. Bahkan ada yang berpuluh kali. Almarhum nenek aku aja sebelah kali mengandung dan tentunya melahirkan.

Tawasul dan Doa Bersama dalam Rangka Tasyakur Milad Khaulah


Hujan turun lebat ketika sore tadi aku dan suami baru mulai menyiapkan kegiatan tasyakur dan doa bersama. Rencananya, kami akan mengundang anak-anak komplek yang sekaligus peserta pengajian rutin setiap hari. Mengadakan tawasul dan doa bersama di teras rumah.

Kalau hujan lebat, teras rumah, tempat yang akan kami jadikan titik kumpul mengaji biasanya akan basah. Karena atapnya yang bocor. Hal ini tentu membuat kami sedikit khawatir. Acara spesial untuk anak tercinta bisa kurang kondusif nantinya.

Alhamdulillah, sekira pukul lima sore, hujan pun reda. Saya dan suami langsung bergegas menyiapkan kebutuhan yang lain. 

Ohya, budget yang kami anggarkan untuk kegiatan ini sekitar 400k. Rinciannya dibagi untuk kue ulang tahun, makanan ringan, nasi kuning, ayam goreng kriuk, air mineral dalam kemasan, dan pernak-pernik perhiasan sederhana. Budget itu Alhamdulillah cukup.

Yang menarik adalah uang yang akan dipakai untuk kegiatan itu baru ada tadi siang. Sementara acaranya nanti malam. Lalu bagaiman? Ya, kita jadi keteteran. Selain karena mendadak membayar sana-sini, hujan juga membuat pergerakan tadi sedikit terhambat.

Namun walaupun begitu, tawasul dan doa bersama tetap terlaksana tepat waktu. Yaitu sebakda magrib. Lantai teras yang basah karena bocor, Alhamdulillah bisa kami keringkan sebelum diduduki anak-anak pengajian.

Kenapa anak-anak yang diundang untuk tawasul, bukan bapak-bapak?

Singkatnya, karena kami memang mengelola pengajian komplek, jadilah tawasul ini juga sebagai media edukasi dan latihan untuk mereka anak-anak belajar bertawasul secara mandiri. 

Pembacaan hadiah, solawat, ngaji surat yasin dan berdoa dilakukan full oleh anak-anak. Saya hanya menuntun saja.

Namanya juga anak-anak, ya. Pengajian berjalan sedikit kurang kondusif. Banyak anak-anak pengajian sore (anak-anak usia 7 tahun ke bawah) yang tidak mengerti dan lebih memilih bermain. Hahaha. Lucu dan menggemaskan.

Acara ditutup dengan doa dan makan-makan. Doa ini sebetulnya buka hanya doa khusus untuk anak kami yang ulang tahun, tapi doa secara umum untuk kebaikan bersama.

Anak-anak terlihat senang ketika bingkisan makanan berisi nasi kuning, ayam kriuk, beberapa Snack, sebotol air mineral dan satu kue cantik bisa mereka bawa pulang. Alhamdulillah acara pun selesai dilaksanakan.

Belajar sambil Praktik 

Pengalaman mengadakan acara tawasul dan doa bersama ini menjadi agenda khusus kami untuk menerapkan pembelajaran sambil praktik. Anak-anak yang biasanya hanya duduk manis sambil bermain ketika orang dewasanya melakukan tawasul, kini harus mencoba melakukan tawasul mandiri.

Namanya juga belajar. Ada saja anak yang masih belum lancar melafalkan tawasul. Ada yang keliru ketika bersholawat, dan beberapa kekeliruan khas anak-anak yang memang dimaklumi.

Apalagi anak-anak usia di bawah 7 tahun. Ada di antara mereka yang baru masuk pendidikan anak usia dini. Ada yang Fatihah saja belum lancar. Kegiatan ini kami jdkan sebagai sarana belajar sambil praktik.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url



Beri Dukungan

Nih buat jajan