Menjadi Ibu Berarti Menjadi Pemimpin Anak-anak, Simak Penjelasannya

 Agama adalah satu-satunya landasan paling utama untuk dijadikan pedoman hidup di dunia. Pun dengan persiapan kita untuk kehidupan di akhirat kelak. Karena sekecil apa pun peran kita di dunia pasti akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Termasuk peran sebagai orang tua. Bagaimana cara memimpin anak-anaknya.

Orang tua memimpin anaknya ini adalah akumulasi dari semua hak dan kewajiban orang tua yang harus ditunaikan terhadap anaknya.

Kita mulai dengan sabda Rasullah Saw. "Kalian semua adalah pemimpin. Dan kalian semua akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin di rumah tangganya, dan dia bertanggung jawab atas apa ya
ng dipimpinnya. Seorang wanita (ibu) adalah pemimpin di rumah suaminya dan anak-anaknya, dan dia bertanggungjawab atas apa yang dipimpinnya” (Muttafaqun alaih). 

Dari hadist di atas kita tahu bahwa setiap orang adalah pemimpin, termasuk seorang wanita apalagi seorang ibu yang bertindak sebagai pemimpin bagi anak-anaknya. Dan tentunya akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di kemudian hari.

Bagaimana caranya supaya bisa memimpin? Bagaimana caranya agar kita mampu menjadi sosok pemimpin yang bisa mengelola dan mengarahkan?

Peran inilah yang disandang oleh para orang tua terhadap anak-anaknya. Tanpa ilmu dan keterampilan memimpin, bukan tidak mungkin orang tua akan menjadikan anak sebagai objek bahkan beban di dalam hidupnya. Namun, jika sudah paham dengan perannya sebagai pemimpin maka tugas memimpin anak akan terasa ringan.

Tak sedikit orang tua yang menuntut anak balitanya untuk bisa memahami cara berpikir orang tua. Pada fase kehidupan manusia, mustahil ada orang yang tiba-tiba saja menjadi dewasa. Orang-orang bijak mengatakan “Menjadi tua merupakan suatu kepastian, namun menjadi dewasa merupakan suatu pilihan”.

Maka dari itu, wajib hukumnya untuk para orang tua khususnya seorang ibu bisa memahami konsep perkembangan dan pertumbuhan anak. Hingga perannya sebagai pemimpin akan terealisasi dengan baik. Masa yang paling pas untuk menyongsong datangnya peran ini adalah dimulai sejak masa remaja, bukan malah saat sudah menjadi ibu.

Remaja yang telah matang secara fisik idealnya bisa mulai mempersiapkan peran yang kelak diembannya, yaitu sebagai orang tua atau ibu. Dan persiapan ini bisa dilakukan dengan cara mentarbiyah diri baik secara langsung maupun tidak langsung, baik secara formal maupun nonformal.

Nyatanya kesalahan terbesar orang tua dalam memimpin anaknya adalah mereka tidak bisa memimpin dirinya sendiri. Dan memang ini menjadi misteri yang sangat menyeramkan namun sukar sekali untuk dihilangkan. Padahal kuncinya ada pada diri sendiri.

Semoga Allah senantiasa membimbing kita semuanya.



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url



Beri Dukungan

Nih buat jajan